Kesadaran untuk menggunakan kondom sebagai salah
satu alat kontrasepsi ternyata masih sangat minim.
Menurut data BKKBN pada 2016, penggunaan kondom
sebagai alat kontrasepsi di Indonesia masih berkisar 3,15 persen dari
keseluruhan peserta aktif KB.
Keengganan memakai kondom sebagai alat cegah hamil
dan penularan virus ini ternyata disebabkan karena banyak hal. Salah satu
tantangannya adalah karena stigma masyarakat soal penggunaan kondom yang
dianggap tabu.
Alasan lainnya adalah adanya anggapan bahwa kondom
bisa mempengaruhi kepuasaan saat bercinta.
"Anggapan seperti ini adalah mindset yang perlu
diluruskan," ujar Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi dari Rumah
Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, dr. Med. Firman Santoso, Sp.OG, saat ditemui di
acara kondom.
"Ketebalan kondom saat ini hanya sekitar 0,05
hingga 0,02 milimeter. Sangat tipis, sehingga Anda tidak akan merasakan
perbedaannya. Tidak akan memengaruhi kualitas bercinta."
Selain itu, menurut Firman, penggunaan kondom
sebagai alat kontrasepsi non hormonal sangat efektif dan efisien.
Di samping murah dan mudah didapatkan, penggunaan
kondom sebagai alat kontrasepsi tidak hanya bisa mencegah kehamilan namun juga
mencegah penyakit menular seksual (PMS).
"Kondom merupakan alat kontrasepsi paling minim
risiko, karena tidak memiliki efek hormonal," kata dia.
Lebih lanjut, penggunaan kondom menurutnya dapat
membiasakan pria untuk lebih bertanggung jawab serta tidak egois saat
berhubungan seksual.
Sumber: CNN Indonesia
0 Comments